This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Access to Blue Board comments is restricted for non-members. Click the outsourcer name to view the Blue Board record and see options for gaining access to this information.
English to Indonesian: Which is stronger: Glue or tape? -Elizabeth Cox (script of TED-Ed video) General field: Science
Source text - English Which is stronger: Glue or tape? - Elizabeth Cox
The oldest glue in the world is over 8,000 years old and comes from a cave near the Dead Sea. Today, we have enough types of tape and glue to build and repair almost anything. But what gives glue and tape their stickiness? And is one stronger than the other? Elizabeth Cox explores the world of adhesives.
Lesson by Elizabeth Cox, animation by Sinbad Richardson.
The oldest glue in the world is over 8,000 years old and comes from a cave near the Dead Sea. Ancient people used this glue, made from a mixture of animal bone and plant materials, to waterproof baskets and construct utensils. And for thousands of years after, plants and animals were the glue that held human civilization together. Today, we have enough types of tape and glue to build and repair almost anything. But what gives glue and tape their stickiness? And is one stronger than the other?
Adhesives can be made from synthetic molecules or natural proteins and carbohydrates like the vegetable starch dextrin, the milk protein casein, and the terpenes in tree resin. In order to work, glue and tape need both adhesive bonds and cohesive bonds. Adhesive bonds occur between an adhesive’s molecules and the molecules of whatever it’s sticking to. Cohesive bonds happen between a glue or tape’s own molecules, holding it together. Most glues consist of adhesive polymers dissolved in a solvent that prevents them from sticking to the inside of the bottle. The strong smell of many glues comes from the solvent, which evaporates when exposed to air. Some glues use water as a solvent, but others use chemicals that can be harmful to inhale. Glues with two or more components that chemically react instead of just drying can create stronger bonds. Both the adhesive and cohesive bonds of glue are strong, but the drying process makes them irreversible. This is why, if a glued surface is broken after it dries, it can’t be reattached without new glue. By contrast, when tape is applied to a surface, it forms weaker, reversible bonds, so you can peel a piece of tape off a surface and use it again. These weak bonds, called Van der Waals forces, can occur between any two materials, but only if they’re extremely close together, closer than the naked eye can see.
Tape usually consists of a backing coated with a combination of a rubber or rubber-like "stretchy" component, and a compound called a tackifier. That’s the "sticky" component. A tape’s stickiness is determined by the proportion of elastic component and tackifier, the thickness of adhesive spread onto the backing, and the type of backing material. No chemical reaction occurs when tape is pressed onto a surface. Instead, the soft adhesive flows into the cracks and grooves of the surface. This ability to slide into cracks and then stay in place is called viscoelasticity. Once the viscoelastic adhesive fills these microscopic crevices, it is close enough to form Van der Waals forces.
So what’s the world’s strongest adhesive? Well, there’s no one answer. In terms of absolute strength of adhesive bonds, glue is stronger than tape, but no single adhesive works well in all circumstances. Of the glues, cyanoacrylates, or super glues, may form the strongest bonds, but two-component epoxy glues have much higher resistance to heat and shearing, and are compatible with a wider range of surfaces. So, if you wanted to dangle an anvil in the air, super glue might be your best bet. But if you’re doing so over an active volcano, you’d want an epoxy instead. And in order to work at all, glues need enough real estate where surfaces touch. If for some reason you wanted to make a chain of bowling balls, duct tape would be better. Engineers weigh similar, if less absurd, factors all the time. Choosing the right glue to withstand the heat inside an engine is a matter of life and death. And though the strength of duct tape’s adhesive bonds can’t compete with those of epoxy glues, tape does have the advantage of instantaneous stickiness in an emergency. Glue may be necessary to get a rocket to space, but when it comes to extraterrestrial repairs, stick to duct tape: liquid glues don’t work in zero gravity.
Translation - Indonesian Mana yang lebih kuat: Lem atau selotip? - Elizabeth Cox
Lem tertua di dunia berusia lebih dari 8.000 tahun dan berasal dari gua di dekat Laut Mati. Kini, kita punya cukup jenis selotip dan lem untuk membuat dan memperbaiki hampir apa pun. Tetapi, apa yang memberi lem dan selotip daya rekat itu? Dan apakah salah satunya lebih kuat daripada yang lain? Elizabeth Cox menyelidiki dunia perekat.
Pelajaran oleh Elizabeth Cox, animasi oleh Sinbad Richardson.
Lem tertua di dunia berusia lebih dari 8.000 tahun dan berasal dari gua di dekat Laut Mati. Manusia purba menggunakan lem ini, yang terbuat dari campuran tulang hewan dan bahan tumbuhan, untuk melapisi keranjang agar tahan air dan membuat peralatan. Dan selama ribuan tahun setelahnya, tumbuhan dan hewan adalah lem yang menyatukan peradaban manusia. Kini ada cukup selotip dan lem untuk membuat dan memperbaiki hampir apa saja. Tetapi, apa yang memberi lem dan selotip daya rekat itu? Dan apakah salah satunya lebih kuat daripada yang lain?
Perekat dapat dibuat dari molekul sintetik atau protein dan karbohidrat alami seperti dekstrin pati sayur, kasein protein susu, dan terpena dalam resin pohon. Agar bekerja, lem dan selotip butuh
ikatan adesif dan ikatan kohesif. Ikatan adesif terjadi antara molekul adesif dan molekul tempat ia menempel. Ikatan kohesif terjadi antara molekul lem atau selotip itu sendiri, yang menahannya jadi satu. Mayoritas lem terdiri dari polimer adesif yang dilarutkan dalam pelarut yang mencegahnya menempel di bagian dalam botol. Bau tajam dari banyak lem berasal dari pelarut, yang menguap saat terekspos di udara. Sebagian lem menggunakan air sebagai pelarut, tetapi yang lain menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya jika terhirup. Lem dengan dua komponen atau lebih, yang
secara kimia bereaksi alih-alih mengering dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat. Ikatan adesif dan kohesif lem ini kuat, tetapi proses pengeringan membuatnya takterbalikkan. Itulah alasan, jika permukaan dengan lem patah setelah lem mengering, ia tidak dapat dilekatkan kembali tanpa lem baru. Sebaliknya, saat selotip digunakan pada permukaan, ia membuat ikatan yang lebih lemah, ikatan terbalikkan, jadi kamu dapat mengupas lembar selotip dari permukaan dan menggunakannya lagi. Ikatan lemah ini, yang disebut kekuatan Van der Waals, dapat terjadi antar dua bahan apa pun, tetapi hanya jika keduanya sangat rapat, lebih erat dari yang dapat dilihat mata telanjang.
Selotip biasanya terdiri dari penahan yang dilapisi kombinasi komponen karet atau komponen "elastis" serupa karet, dan komponen yang disebut tackifier. Itulah komponen "lengket". Daya rekat selotip ditentukan oleh proporsi komponen elastis dan tackifier, ketebalan sebaran adesif ke bagian penahan, dan jenis bahan penahan. Tidak ada reaksi kimia yang terjadi saat selotip ditekan ke permukaan. Alih-alih, perekat lembek mengalir ke celah dan membuat galur di permukaan. Kemampuan untuk menyelisip celah lalu diam di tempat disebut viskoelastisitas. Setelah perekat viskoelastisitas mengisi
retakan mikroskopis ini, maka sudah cukup erat untuk membentuk kekuatan Van der Waals.
Lalu, apa perekat terkuat di dunia? Tidak ada jawaban pasti. Dalam hal kekuatan absolut ikatan adesif, lem lebih kuat daripada selotip, tetapi tidak ada perekat tunggal yang bekerja dengan baik di segala kondisi. Di antara lem, sianoakrilat, atau lem super, dapat membentuk ikatan terkuat, tetapi dua senyawa lem epoksi memiliki ketahanan tinggi pada panas dan pergeseran dan cocok untuk permukaan yang lebih beragam. Jadi, jika kamu ingin menjuntaikan landas di udara, lem super bisa jadi pilihan terbaik. Tetapi jika kamu melakukannya di atas gunung api aktif, kamu tentu butuh epoksi. Agar bekerja untuk semuanya, lem butuh area fisik yang cukup tempat permukaan bersentuhan. Jika entah bagaimana kamu ingin membuat rantai bola gelinding, lebih baik memilih lakban. Insinyur menimbang faktor semacam itu, sedikit menggelikan, tanpa henti. Memilih lem yang tepat untuk menahan panas di dalam mesin menjadi masalah hidup dan mati. Dan meski kekuatan ikatan adesif lakban tidak dapat menyaingi lem epoksi, selotip memang memiliki kelebihan pada daya rekat instan saat darurat. Lem bisa jadi dibutuhkan untuk menerbangkan roket ke angkasa, tetapi saat butuh perbaikan di luar angkasa, selalu gunakan lakban: lem cair tidak bekerja di gravitasi nol.
More
Less
Translation education
Bachelor's degree - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Experience
Years of experience: 12. Registered at ProZ.com: Jan 2012.
Aegisub, Amara, Google Translator Toolkit, Idiom, Microsoft Excel, Microsoft Word, Powerpoint, Trados Studio
CV/Resume
CV available upon request
Bio
Passionate
fulltime freelance translator with 7+ years of experience in handling various
translation projects. Has passed HPI
National Certification Examination for GENERAL translation English into
Indonesian. Did voluntary work by translating and reviewing TED-Ed videos. Seeking to leverage translation skills by becoming senior translator at
multinational corporation. Highly interested in website localization and
hospitality.
Keywords: indonesian, TI, certified translator, marketing, general science, hospitality, website localization, freelance translator, indonesia, software. See more.indonesian, TI, certified translator, marketing, general science, hospitality, website localization, freelance translator, indonesia, software, language service provider. See less.
Blue Board entries made by this user